Kamis Pahing, 21 November 2024
19 Jumadil Awwal 1446 Hijriyah
Bagaimana menjadikan uang menjadi lebih barokah dan mampu memanggil teman-temannya sehingga rejeki anda tidak ada habisnya? ikuti caranya berikut ini :
1. Puasa 1 hari pada hari Kamis atau hari kelahiran (weton) anda.
2. Sediakan 7 lembar uang dengan nilai yang sama.
3. Setelah berbuka puasa dan shalat mahrib, setiap satu lembar uang dibacakan Surat At-Thalaq ayat 2-3 sebanyak 7 (tujuh) kali lalu ditiupkan. Untuk 7 lembar uang berarti 49 ulangan.
4. Selanjutnya, setiap lembar uang itu di sedekahkan selama 7 hari berturut-turut, dimulai hari Jumat hingga Kamis.
5. Jadikan Surat At-Thalaq ayat 2-3 sebagai wirid harian minimal 7 (tujuh) kali ulangan.
Wirid yang diamalkan adalah Surat At-Thalaq ayat 2-3:
Wa may yat-taqil laaha yaj'al lahuu makhrajaa, wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib, wa may yatawak-kal 'alal laahi fa huwa hasbuh, in-nal laaha baalighul amrih, qad ja'alal laahu likul-li syai-in qadraa.
Bagaima reaksi dari amalan batin tentang uang asmak ini? Berdasarkan pengalaman, jalan rezeki itu jauh lebih mudah. Dan dalam kondisi yang sangat terdesak, ada saja cara Allah mencukupkan kebutuhan. Dan uniknya, sebagaimana makna dari ayat yang dijadikan wirid, pertolongan itu datang dari jalan yang tidak diduga-duga.
Terkadang pun sesekali terjadi, ada uang misterius yang masuk kantong, tas atau laci meja yang disebut rezeki min haitsu laa yahtasib (dari pintu yang tidak diduga-duga). Namun secara logika, uang itu boleh jadi berasal dari uang kita juga yang semula nyelip. Namun karena itu kita temukan disaat butuh, kesannya menjadi sangat berharga.
Namun jika datangnya uang misterius itu sangat sering dan tidak masuk akal, jangan sekali-kali punya keyakinan bahwa uang itu berasal dari khodam yang mencuri. Anda harus yakin bahwa itu berasal dari Allah SWT. Itu rezeki sebagaimana Allah Yang Maha Pemurah mengirimkan makanan (buah-buahan) pada perawan Maryam ketika dikurung dalam mihrabnya.
Uniknya, keajaiban dalam ilmu hikmah itu baru terjadi ketika kita sudah tidak terlalu bernafsu (membutuhkan) dengan keuntungan-keuntungan yang bersifat duniawi. Sebab, orang-orang yang diberi jalan keluar dari segala persoalan dan rezeki dari pintu yang tidak terduga adalah mereka yang takwa dan tawakal, sebagaimana tersebut dalam ayat yang menjadi amalan rutin itu, yang artinya:
Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, tentu akan diadakan-Nya jalan keluar baginya. Dan memberinya rezeki dari pintu yang tidak diduga-duga olehnya. Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Ia akan mencukupkan kebutuhannya. Bahkan sesungguhnya Allah pelaksana semua peraturan-Nya. Dan Allah juga telah menjadikan segala-galanya serba berukuran.