Kamis Pahing, 21 November 2024
19 Jumadil Awwal 1446 Hijriyah
Ada cara praktis yang mudah dilakukan untuk mengembalkan orang dekat yang pergi tanpa pesan alias minggat. Simak paparan lengkapnya.
1. PAKAIAN BEKAS
Sepotong baju atau pakaian apapun milik si minggat ini diikatkan pada jeruji roda belakang sepeda. Kemudian roda diputar ke arah belakang. Dalam sehari ritual ini dilakukan sebanyak tiga kali pada waktu Subuh,Dzuhur, dan Maghrib. Dilakukan terus menerus sampai si minggat pulang, dan biasanya tidak sampai empat puluh hari.
2.PISANG KLUTUK
Satu sisir pisang klutuk yang terdapat banyak biji di dalamnya ini, setiap buahnya dibubuhi nama si minggat. Caranya dipahat dengan paku atau benda keras lainnya. Tulisan nama harus terang. Kemudian diletakkan dalam kamar tidur si minggat selama satu malam. Keesokan harinya, direndam air setengah ember bersama daun sirih temu ruas. Jumlah sirih tergantung angka hari weton si minggat. Misalnya dia lahir pada hari Minggu Legi, daun sirih yang dibutuhkan sebanyak sepuluh lembar. Biarkan rendaman ini selama 40 hari, dan setiap hari (jam bebas)ditepuk-tepuk sambil mengucapkan kata-kata seperti cara kedua.
3. KEMIRI
Tujuh biji buah kemiri yang sudah tak berkulit ini, dibungkus kain bersama minyak wangi (serimpi atau lainnya), tujuh kuntum bungan gading putih yang sedang mekar, serta tujuh kuntum bunga kenanga. Saat subuh tiba, bungkusan ini dimasukkan ke dalam kasur tempat si minggat biasa tidur. Biarkan tetap di tempat itu, sampai yang bersangkutan pulang.
4. BENANG LAWE
Benda yang juga sering disebut tali lawe ini, dimasukkan ke dalam kantong warna kuning, bersama bunga macan kerah (tujuh rupa), serta satu biji buah pinang muda dan tua. Kemudian kantong tersebut diletakkan di atas lemari pakaian si minggat, sampai yang bersangkutan pulang.
5. BERAS KETAN PUTIH DAN HITAM
Masing-masing tiga sendok makan, dicampur dan digoreng sangrai (tanpa minyak) sampai hangus dalam kuali yang dipanasi bara arang. Saat menggoreng, sambil mengucapkan keinginan. Ritual ini dilakukan setiap senin dan kamis. Sehari hanya satu kali, selama 7 kali senin dan 7 kali kamis. Namun biasanya tidak akan sampai selamat itu orang yang minggat sudah kembali pulang.
6. MENTIMUN
Tujuh biji yang sama besar, masing-masing dilubangi di salah satu ujungnya. Lubang-lubang tersebut untuk memasukan gulungan kertas yang sudah ditulis nama dan alamat orang yang minggat. Buah mentimun yang berisi identitas ini kemudiam dijemur di terik matahari dari jam 9 pagi hingga 3 sore. Saat meletakan buah-buahan mentimun untuk dijemur, ucapkanlah keinginan anda.
7. JERUK PURUT
Dua biji yang sama besar, masing-masing dilubangi salah satu sisinya. Lubang ini untuk memasukan kertas yang bertuliskan nama dan alamat orang yang minggat. Kemudian dua buah jeruk purut tersebut dijadikan sebuah mainan dengan masing-masing diberi tali. Setiap hari, mainkan dua buah jeruk tersebut hingga saling beradu, sambil mengucapkan permohonan anda.
8. DAUN BAMBU KUNING
40 lembar daun kering bambu kuning ditumpuk dan digulung jadi satu dengan 40 helai jerami atau merang, serta 7 lembar daun jeruk bali. Gulungan ini kemudian diikat dengan tali dari gedebong pisang dan disimpan dalam guci tertutup. Setiap subuh dan setelah waktu magrib, guci ditepuk 3 kali sambil mengucapkan keinginan anda.
9. ALAS KAKI
Sepasang sandal atau sepatu milik orang yang minggat, ditangkupkan terbalik dan saling bertolak belakang. Ditengah tangkupan sepasang alas kaki ini, diselipkan sekuntum bungan cempaka mulya yang telah di ikat benang lawe. Kemudian kedua benda tersebut diikat dengan tali dari gedebong pisang dan digantung di pintu masuk rumah. Selama alas kaki tersebut tergantung dan si minggat belum kembali, ucapkanlah keinginan anda tiap hari tiap subuh dan setelah magrib.
10. SAPU LIDI BEKAS
Sapu lidi usang yang sudah koyak ujungnya diikat jadi satu dengan ulek-ulek. Kemudian digantung dipohon atau tanaman yang terdapat di halaman rumah. Setiap waktu zuhur, gantungan sapu dan ulek-ulek ini ditepuk sambil mengucap keinginan agar orang yang minggat pulang kembali.
11. DAUN TEBU
Satu lembar daun ini ditulis nama si minggat, digulung dan kemudian dimasukan ke dalam botol kaca kecil. Kemudian dimasukan pula tiga sendok makan minyak goreng. Botol berisi daun tebu dan minyak goreng ini diletakan dimeja makan. Tiap kali makan, nama orang yang minggat dipanggil agar cepat pulang.