Kamis Pahing, 21 November 2024
19 Jumadil Awwal 1446 Hijriyah
Selain mantra, ada juga ajian yang dicatat di dalam Primbon. Salah satu ajian yang ada di primbon adalah Aji Pacaturan. Ajian ini digunakan untuk menghadapi lawan bicara yang terkenal pandai bersilat lidah. Berdebat adalah hal yang lazim dilakukan dimanapun baik di level organisasi kemasyarakatan, perusahaan hingga level negara dalam rangka membuat keputusan. Dalam perusahaan pun, sering para petinggi berdebat untuk memilih strategi kemajuan perusahaan. Di level negara, debat juga pasti terjadi karena memperjuangkan kepentingan partai politik, kepentingan konstituennya agar kepentingan tersebut disahkan oleh negara.
Rapal (bacaan) Aji Pacaturan yang dibaca adalah:
“Ora nekuk ilatku, nekuk ati budine Si.....teka kodheng bileng meneng tan bisa ngucap, ya Hu Haq, ya Hu Haq."
Artinya : tidak melipat lidahku, tetapi melipat hati dan budinya Si.... menjadi bingung tak mengerti dan tak dapat berkata-kata, duhai Dia yang Maha Benar, duhai Dia yang Maha Benar.
Patrap (sikap tubuh) ketika membaca rapal di atas adalah dengan melipat lidah ke rongga bawah mulut, lalu disebutkan nama orang itu di bagian titik-titik atau jika tidak tahu maka cukup sebut "fulan bin fulan". Laku dari ajian ini adalah ndak boleh sombong dan menggunjingkan orang lain.